Museum Tsunami Aceh Salah Satu Tempat yang Harus di Kunjungi
Museum Tsunami Aceh merupakan situs bersejarah yang dibangun untuk memperingati gempa dan tsunami Samudera Hindia tahun 2004 yang merenggut 227 ribu jiwa untuk generasi mendatang. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter dan tsunami dengan ketinggian hingga 30 meter itu begitu dahsyat.
Museum Tsunami Aceh |
Museum ini hadir untuk melengkapi ragam tempat wisata Aceh yang sudah ada. Museum Tsunami terletak di Jalan Sultan Iskandar Mudal dekat Simpang Jam dan di seberang Lapangan Blang Padang di Banda Aceh dan dibuka pada Februari 2008. Tujuan pembangunan museum ini juga untuk mengenang gempa yang menyebabkan tsunami tahun 2004 bahwa itu juga akan berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pusat evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi tsunami.
Desain Bangunan Museum
Bangunan museum ini dirancang oleh dosen arsitektur ITB Bandung M. Ridwan Kamil. Desain yang disebut Rumoh Aceh sebagai Escape Hill ini mengambil ide dasar dari rumoh Aceh yaitu rumah adat Aceh yang berbentuk rumah gaya. Museum ini dibangun dengan biaya sekitar 70 miliar rupiah dan memiliki dua lantai. Lantai satu merupakan area terbuka yang dilihat dari luar, yang fungsinya untuk merayakan peristiwa tsunami.
Lantai 1 memiliki beberapa ruangan bekas tsunami 2004, antara lain ruang pameran tsunami, pra tsunami, tsunami dan pasca tsunami. Selain itu, lantai ini juga memiliki beberapa gambar peristiwa tsunami, benda-benda dari lintasan tsunami dan diorama. Salah satunya adalah diorama kapal nelayan yang terjebak tsunami dan diorama kapal PLTD terapung yang terjebak di Punge Blang Cut. Sedangkan di lantai 2 museum terdapat ruang media pendidikan, ruang teknologi pendidikan, ruang 4D (empat dimensi) dan toko souvenir.
Dukungan yang diberikan adalah: Rencana bangunan tahan gempa dan model diagram patahan tanah. Selain itu, ada beberapa ruang lain yang masih dikembangkan seperti ruang cat bencana, diorama, perpustakaan, ruang 4 dimensi, dan kafe. Eksterior museum ini mengekspresikan keragaman budaya Aceh dengan elemen transparan seperti anyaman bambu, dekorasi. Tata letak interior membuat sobat penikmat alam berpikir tentang bencana mengerikan yang diderita rakyat Aceh dan ketundukan serta pengakuan akan kekuasaan dan keperkasaan Tuhan.
Museum Tsunami Aceh Bagian dalam |
Museum Tsunami Aceh dibangun atas prakarsa beberapa lembaga yaitu Badan Rekonstruksi dan Aceh-Nias, Kementerian ESDM, Pemerintah Daerah Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh dan Persatuan Arsitek Indonesia. Bangunan museum terdiri dari empat tingkat yang dihias dengan sentuhan Islami. Dari luar terlihat bangunan ini berbentuk seperti kapal dan dipuncaki oleh mercusuar. Keistimewaan keragaman budaya Aceh tampak pada dekorasi elemen transparan pada kulit terluar bangunan. Ornamen ini melambangkan tarian yang sama dengan cerminan Hablumminanna, yaitu konsep hubungan manusia dalam Islam.
Waktu Kunjungan Museum
Setiap hari, museum ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Museum Tsunami buka setiap hari (kecuali hari Jumat) mulai pukul 10:00 hingga 12:00 dan 15:00 hingga 17:00. Museum Tsunami tidak meminta tiket gratis, kecuali pencari ingin menonton pertunjukan 4D, ada biayanya. Saat memasuki museum, para penelusur menemukan gang sempit dengan air terjun yang mengeluarkan suara dari kedua sisinya mengingatkan pada gelombang tsunami yang sangat besar.
Museum ini juga memamerkan simulasi elektronik gempa Samudera Hindia 2004, foto-foto korban dan kisah para penyintas, lokasi museum mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi. Jika seorang pencari ingin mengunjungi museum ini, ia harus menemukan Lapangan Blang Padang yang terletak di Kompleks Pemakaman Kerkof terlebih dahulu, karena museum ini berada tepat di seberangnya. Tidak akan sia-sia para sobat penikmat alam mengunjungi museum ini karena museum tsunami Aceh ini sarat akan nilai kearifan lokal.
Demikian ulasan singkat tentang Museum Tsunami Aceh, kalau sobat penikmat alam datang ke Aceh jangan lupa singgah di tempat ini ya!