Pemuda dengan Ilmu Gaib
Gambar Ilustrasi Seorang Pemuda Berdiri Atas Batu |
Cerita rakyat suku Mee tentang seorang pemuda yang memiliki ilmu gaib.
Hiduplah seorang pemuda di suatu
tempat yang memiliki ilmu gaib yang tidak di miliki oleh orang-orang yang
berada di sekampungnya. Ia dapat berubah bentuk menjadi batu, kayu ataupun
tumbuhan apa saja yang ada di sekitarnya.
Pada suatu hari ia mengadakan
perjalanan jauh ke arah Timur dalam perjalannya itu ia bertemu dengan orang-orang
yang tinggal di kampung-kampung yang sunyi dan mereka mengatakan kepada pemuda
itu bahwa ia jangan melanjutkan perjalanan karena pasti ia akan bertemu dengan
dua orangtua yang jahat jika kamu bertemu kedua orang itu tentu mereka akan
membunuh mu. Walaupun mendengar perkataan ini, ia mengabaikan saja dan
melanjutkan perjalanannya terus.
Pemuda itu tanpa ada perasaan takut,
ia merasa cukup berani dan mampu menghadapi segala tantangan sebab itu ia
berjalan terus, setelah beberapa saat pemuda itu bertemu lagi dengan serombongan orang dan mereka pun mengatakan hal yang sama seperti yang di katakan
orang-orang terdahulu namun ia memiliki niat yang kokoh untuk berjalan terus.
Akhirnya sang pemuda ajaib itu tiba
di halaman sebuah rumah, tanpa ragu-ragu ia masuk rumah tersebut, ketika itu
pemilik rumah sedang pergi ke kebun, setelah lewat beberapa jam saat haripun
mulai sore sehingga pemilik rumah itupun datang, ternyata pemilik rumahnya
sepasang kakek nenek yang telah bongkok dan rupahnya kedua orang inilah yang di
takuti orang di sekitar kampung.
Kedua orangtua itu memberi salam
kepada pemuda itu dan beberapa saat kemudian mereka memberikan kepadanya
makanan berupa petatas, keladi dan daging kuskus, pemuda dengan ilmu gaib itu dengan
senang hati menikmati makanan-makanan itu sampai kenyang, karena selama di
perjalanan ia tidak mendapatkan makanan yang cukup.
Setelah ia bermalam beberapa hari,
pemuda itu ingin membantu kedua orangtua tersebut sehingga ia meminta kapak
untuk menyediakan kayu bakar kepada kedua orangtua itu, dengan keraguan karena
itu adalah kapak satu-satunya yang mereka miliki, kapak itupun di serahkan
kepada pemuda ilmu gaib itu, tetapi dengan pesan kapak ini tidak boleh patah
atau rusak, mendengar pesan itu sang pemuda merasa marah dalam hati. Pemuda itu
berjalan menuju hutan, setibanya disana ia menebang sebatang pohon yang keras
dan berat dengan berhati-hati sementara ia sedang membela kayu tiba-tiba
kapaknya patah sehingga tidak dapat di gunakan lagi, segera pemuda itu pulang
lalu melaporkan kepada orangtua itu bahwa kapaknya patah, pada saat ia
melaporkan, kedua orangtua itu balik marah kepada si pemuda ajaib itu.
Ia di gertak dan di caci maki di lempar
dengan batu tetapi tidak mengenai tubuhnya. Tindakan seperti itu tidak di
terima oleh si pemuda, lalu secara tersembunyi pemuda ajaib itu membuat busur
dan anak panah lalu di sembunyikan di belakang rumah.
Keesokan harinya kedua orangtua itu
memberikan pekerjaan baru, ia di suruh mengerjakan kebun yang jauh dari rumah
sehingga pagi-pagi ia berangkat untuk mengerjakan kebun itu, sementara ia sibuk
mengerjakan kebun datanglah laki-laki tua itu secara sembunyi hendak membunuh
si pemuda, namun pemuda dengan ilmu gaib itu seakan-akan telah mengetahui
sehingga secara tiba-tiba pemuda itu berubah bentuk menjadi batu besar yang ada
di dekat si tua itu sehingga gagal lah niat orangtua itu untuk membunuhnya.
Orangtua itu dengan hati yang masih
panas ia pulang ke rumah dan pada sore harinya sang pemuda itupun pulang ke
rumah, setiba di rumah ia di tanyai kenapa anda tidak ada di kambung tadi ?.
maka sang pemuda ajaib itu menjawab “kamu
hendak membunuh aku karena itu aku bersembunyi dalam batu” saat itu
orangtua tersebut berpikir agar lain waktu ia akan hancurkan batu tersebut.
Hari berikutnya pemuda itu pergi lagi
mengerjakan kebun itu, ketika ia tengah sibuk datanglah si tua untuk membunuh
sang pemuda dengan gaib itu lagi, namun karena telah mengetahui lebih duluh segera
pemuda itu berubah menjadi batang tebu di dekatnya, sedangkan orangtua itu
menghancurkan batu menjadi keping-kepingan yang paling kecil, sesudah itu ia
pulang kerumah menyusul orangtua, sesampai di sana ia di tanyai bahwa kemana saja
ia pergi pada siang hari waktu jam kerja, pemuda itu menjawab “saya berubah menjadi batang tebu karena
kamu hendak membunuh saya” maka orang tua itu bertambah gusar dalam
hatinya.
Hari berikutnya sang pemuda pergi ke
tempat yang sama, sebentara si pemuda sedang sibuk dengan pekerjaan kebun,
muncullah si nenek tua dengan niat untuk membunuhnya, segera sang pemuda dengan
gaib berubah bentuk menjadi batang
pisang di balik tebu, kemudian orangtua itupun menghancurkan semua tebu di
kebun tersebut lalu nenek itupun pulang ke rumah.
Pemuda inipun tidak tahan emosi
dengan niat jahat kedua orangtua ini sehingga ketika ia pulang ke rumah, dia
pun segera mengambil busur dan anak panah yang di sembunyikan di belakang rumah
kemudian ia memanah kedua orangtua itu dan membakar rumah tersebut.
Selanjutnya tanah serta kebun menjadi
milik pemuda tersebut dan ia pun kawin dengan seorang gadis cantik yang berada
di kampung itu dan keturunannya menguasai daerah tersebut.