Widget HTML #1

6 Fakta Lembah Baliem yang Perlu Anda Ketahui

 

Lembah Baliem
masyarakat lembah ada dengan busana adat 

6 Fakta Lembah Baliem yang Perlu Anda Ketahui – Mengunjungi pegunungan Jayawijaya tidak melulu tentang mendaki gunung. Bagi Anda yang tidak terlalu berminat untuk mendaki, Anda tetap bisa mengunjungi Jayawijaya. Hanya saja hentikan langkah Anda di ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut. Di sana, Anda akan menemukan sebuah lembah yang di keliling pegunungan dan memiliki suhu sejuk bernama Lembah Baliem.

Meskipun lembah ini berada di kawasan wisata alam, ada penduduk suku asli Papua yang menghuni Lembah Baliem. Suku terbesar yang tinggal di daerah ini adalah suku Dani. Karena banyaknya suku yang tinggal, Lembah Baliem di jadikan sebagai pusat wisata budaya yang berada di kawasan Pegunungan Jaya Wijaya. Dan ternyata, lembah ini menyimpan fakta-fakta yang mungkin tidak di ketahui banyak orang.

Pusat Pendidikan Agama Islam Terbesar di Papua

Papua merupakan wilayah Indonesia di mana mayoritas warganya beragama Kristen. Walaupun begitu, agama Islam tetap berkembang di wilayah paling timur Indonesia ini. Pusat penyebaran agama Islam terbesar di Papua ini justru terletak di Lembah Baliem. Bagi orang yang belum pernah mendatangi lembah ini tentunya akan mengelakan mata tidak percaya mengetahui fakta Lembah Baliem tersebut.

Lembah ini memang menjadi pusat penyebaran agama Islam namun bukan berarti tidak ada penganut agama lain di tempat ini. Meskipun begitu, perbedaan ini tidak membuat adanya perpecahan di antara mereka justru bisa hidup rukun dan damai. Dari suku ini para wisatawan bisa belajar saling toleransi meskipun ada perbedaan di antara mereka.

Atraksi Drama Perang Antar Suku, Festival Lembah Baliem

Festival Lembah Baliem
Festival Budaya Lembah Baliem

Festival Lembah Baleim merupakan sebuah acara yang tidak boleh di lewatkan ketika mengunjungi lembah ini. Dalam festival tersebut para wisatawan bisa menonton sebuah pertunjukan drama yang mempertontonkan simulasi perang antar suku. Suku yang terlibat di acara ini bukan hanya suku Dani, melainkan ada suku Lani dan suku Yali juga karena festival ini sangat penting untuk semua suku tersebut.

Pertunjukan ini menjadi atraksi yang mampu menyedot banyak perhatian, baik wisatawan local maupun manca negara. Festival di laksanakan selama tiga hari di bulan Agustus, menjelang hari kemerdekaan Indonesia. Meskipun pertunjukan yang di tunjukkan adalah peperangan, fakta Lembah Baliem yang perlu di ketahui dari pertunjukan ini adalah ‘harapan hari esok yang harus lebih baik dari hari ini.

Ungkapkan Kesedihan dengan Potong Jari dan Mandi Lumpur

Hal yang wajar apabila seseorang bersedih maka akan menangis. Tapi, bagaimana jika saat bersedih di ungkapkan dengan memotong jari? Ungkapan kesedihan ini di lakukan oleh masyarakat di Lembah Baliem dan tradisi memotong jari ini di kenal dengan sebutan ikipalin. Tindakan ini menunjukkan rasa sakit dan sedih karena kehilangan anggota keluarga.

Berbagai cara bisa di lakukan untuk memotong jari seperti menggunakan benda tajam, di gigit sampai putus atau jari di ikat hingga mati rasa baru kemudian di potong. Fakta Lembah Baliem ini memang sedikit menyeramkan namun ada makna tersendiri dari pemotongan jari. Bagi suku Dani, jari menjadi lambing kerukunan, kebersatuan dan kekuatan dalam diri manusia sehingga tindakan ini bisa di sebut menunjukkan simpati.

Selain memotong jari, ketika ada sanak saudara yang meninggal, masyarakat suku Dani juga melakukan aksi mandi lumpur. Tindakan ini memiliki arti yang cukup dalam juga di mana maksudnya adalah bahwa setiap manusia yang meninggal pada akhirnya akan kembali ke tanah. Bisa di katakana aksi ini menjadi sebuah pengingat bagi orang-orang yang masih hidup mengenai kematian.

Perumahan Masyarakat Lembah Baliem
Rumah Masyarakat di Pedalaman Lembah Baliem

Ada Pasir Putih di Lembah Baliem

Pasir putih biasanya di temukan di pesisir pantai tapi ketika Anda mendatangi Lembah Baliem maka bisa menemukan pasir tersebut.  Pada hal, Lembah Baliem berada di daerah perbukitan dan sangat jauh dari laut. Bahkan, tekstur pasir putih yang di temukan di lembah mirip dengan pasir di pesisir pantai. Rasanya pun asin seperti ada campuran garam di pasir tersebut.

Di nyatakan bahwa Lembah Baliem dulunya merupakan sebuah danau. Selain bisa di lihat dari adanya pasir, di lembah juga bisa di temukan batu angranit yang biasa terlihat di daerah perairan. Karena adanya bencana alam gempa, terjadillah perubahan yang di akibatkan pergeseran pada lempengan-lempengan bumi. Fakta Lembah Baliem yang unik ini masih bisa di pelajari lebih jauh untuk mengetahui kebenarannya.

Pesta Bakar Batu, Salah Satu Tradisi yang Menunjukkan Kerukunan

Pesta Bakar Batu merupakan sebuah perayaan yang di lakukan suku Dani ketika ada kelahiran, pernikahan, kematian, syukuran atau ungkapan rasa senang setelah perang. Uniknya, api yang di buat masih menggunakan cara purba yaitu menggesekkan dua kayu hingga memunculkan api kemudian di gunakan untuk membakar batu. Kerukunan terlihat ketika acara ini di lakukan karena butuh kerjasama yang baik antar semua anggota suku.

Mumi Asli Indonesia

Mumi tidak hanya bisa di temukan di bawah piramida Mesir saja, Lembah Baliem juga memilikimuminya sendiri. Ada sebuah mumi berusia 300 tahun di simpan di dalam palimo (rumah laki-laki). Mumi tersebut merupakan panglima perang bernama Wim Motok Mabel. Mumi ini di percaya bisa member kesejahteraan bagi keturunannya. Fakta Lembah Baliem yang satu ini bisa menjadi bukti bersejarah.